Senin, 10 Juli 2017

Ngeri! Wanita Milisi ISIS Mengebom Kota Mosul Sambil Menggendong Bayi


Telah beredar sebuah foto yang menunjukkan aksi nekat seorang pengebom bunuh diri wanita ISIS di Irak. Foto itu menajsi semakin mengerikan lantaran milisi wanita itu menarik pelatuk rompi bom sambil menggendong bayinya. Salah satu stasiun TV Irak kemudian menyiarkan foto yang menimbulkan kesan horor tersebut.

Beredarnya foto ini menjadi momen yang bertepatan dengan sebuah serangan ISIS yang menargetkan tentara Irak di kota itu sedang berperang saat ini. Foto itu dimaksudkan untuk menunjukan bomber wanita itu memegang pelatuk di satu tangan, bersama dengan tas tangannya, sambil memeluk bayi yang masih polos dan tak tahu apa-apa itu. BANDARQ ONLINE

Seorang juru kamera untuk TV al-Mawsleya melaporkan kepada The Telegraph bahwa wanita tersebut mencoba meledakkan rompi di dekat beberapa tentara, namun hanya meledak saat di berjalan pergi. Baik ia dan bayinya diyakini telah meninggal dalam  serangan tersebut.

Diketahui dua tentara dan beberapa warga sipil terluka akibat peledakan bom itu. Pihak stasiun TV menyatakan tidak menyadari bahwa gerak-gerik wanita itu tertangkap kamera sampai kemudian pihak mereka memeriksa data rekamanya. Sementara itu, pihak Irak sendiri telah berhasil membenaskan Mosul dari cengkeraman ISIS.

Haider al-Abadi sebagai Perdana Menteri Irak sengaja terbang ke Mosul untuk mengumumkan kemenangan pemerintah Irak atas kelompok ektrimis itu setelah bertempur selama delapan bulan. Adapun ISIS sempat merebut kota itu pada musim panas 2014. Kemudian di tahun 2017, sedikit bagian dari Kota Mosul menjadi salah satu benteng terakhir ISIS.

Kelompok ekstrimis itu hanya menguasai kurang dari 1 km per segi di kota tua Mosul. Secara terpisah, Nawaf Karam selaku aktivis hak anak di Irak menuturkan, kehadiran ISIS di Irak telah mebuat banyak anak kehilangan orang tua mereka. Berdasarkan data kasar, setidaknya ada 10 ribu anak yang kehilangan orang tuanya. DOMINOQQ TERBAIK

"Kehadiran ISIS selama tiga tahun di Irak telah menyebabkan 10 ribu anak-anak yang setidaknya kehilangan salah satu orang tua mereka,"urai Karam dalam sebuah pernyataan, Karam lalu menambahkan, dalam periode tersebut keamanan dan kehidupan anak-anak telah terancam secara serius. Dia menyebut, tak jarang pihaknya melihat anak-anak meninggal akibat kelaparan, atau menjadi korban dalam pertempuran.

Nawaf Karam mengatakan, dalam perang tersebut lima juta anak-anak Irak menderita kekerasan, kemiskinan dan perlu mendapat perhatian segera. "Sekitar separuh pengungsi di Mosul adalah anak-anak yang kehilangan orang tua mereka, Terkena kekerasan dan kerusakan sosial,"






Tidak ada komentar:

Posting Komentar